BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Karakter
berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau menandai dan memfokuskan
bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah
laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya
dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai
dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia.
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi
dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri,
rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat,
bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani,
dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah,
pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti,
berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner,
bersahaja, bersemangat,dinamis,hemat/efisien, menghargai waktu,
pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan
(estetis0, sportif, tabah, terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran
untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertidak sesuai
potensi dan kesadarannya tersebut. Karakter adalah realisasi perkembangan
positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha
melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan,
bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan
potensi (Pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan
motivasinya (perasaannya).
Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan
karakter
(character
education) dalam
konteks sekarang sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang
melanda di negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya
pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah
sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu perlunya
upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
1.1
perumusan masalah
Pertanyaan
utama dalam karya tulis ilmiah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a) Mengapa
perlunya upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik
b) Apa saja manfaat dari perlunya upaya membangun
pendidikan karakter mahasiswa yang baik
1.2 Permasalahan
Berdasarkan
fenomena diatas masalah yang penulis uraikan adalah:
perlunya
upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
1.3 Identifikasi
masalah
a.
Mahasiswa belum
mampu menciptakan pendidikan karakter yang baik.
b.
Belum
tercapainya pembangunan pendidikan karakter yang baik.
1.4 Alasan memilih judul
Penulis memilih judul: perlunya upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik,
karena penulis
merasa bahwa saat ini keadaan mahasiswa sangat memprihatinkan, belum ada sikap
yang tertanam dalam diri mahasiswa itu sendiri, kurangnya rasa hormat terhadap
yang lebih tua.
1.5 Tujuan
a.
Untuk mengetahui
betapa pentingnya perlunya upaya
membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
b.
Untuk mengetahui
apa saja yang harus dilakukan mahasiswa terhadap perlunya
upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Betapa penting perlunya upaya membangun pendidikan
karakter mahasiswa yang baik
Mahasiswa adalah bagian dari entitas akademik di sebuah perguruan
tinggi sehingga kemudian disebut sebagai akademisi dalam arti “member
of an academy”. Perguruan tinggi adalah wadah yang harusnya memberi
bentuk bagi entitas yang bernaung didalamnya. Dengan demikian karakter pertama
yang harus dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang pembelajar, yang haus
akan ilmu pengetahuan dan kebenaran, intelektual yang senantiasa berpikir
kritis dalam memecahkan masalah dan fenomena sosial maupun alam yang terjadi,
yang tunduk patuh pada etika akademik dan ilmu pengetahuan, yang sadar akan
kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademiknya secara beradab dan
bertanggungjawab, serta sadar akan tanggung jawab moralnya untuk mendayagunakan
ilmu pengetahuan bagi sebesar-besarnya kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Mahasiswa merupakan bagian dari
sistem pendidikan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karenanya kesadaran akan eksistensi formalnya
tersebut harusnya telah terinternalisasi sebagai karakter mahasiswa, sehingga
mahasiswa secara sadar menjadi bagian dari upaya sadar untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, menjunjung tinggi kepentingan bangsa dan Negara di atas
kepentingan pribadi/golongan, taat azas terhadap konstitusi dan
perundang-undangan yang berlaku, serta bertanggung jawab terhadap masa depan
bangsa dan negaranya.
Pendidikan Karakter adalah pemberian pandangan mengenai berbagai jenis nilai hidup, seperti kejujuran, kecerdasan, kepedulian dan
lain-lainnya. Dan itu adalah pilihan
dari masing-masing individu yang perlu dikembangkan dan perlu di bina, sejak usia dini
(idealnya).
Mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, maupun negara (suyanto, 2009).
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda
atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).
Mahasiswa merupakan insan yang tak boleh terpental jauh dari
eksistensi transedentalnya sebagai mahluk Tuhan yang membawa misi kenabian guna
dapat menjadi khalifah di muka bumi yang bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup serta kesejahteraan semua mahluk yang ada di muka bumi.
Karenanya, mahasiswa Untirta haruslah pribadi-pribadi yang taat dalam
menjalankan ibadah formalnya serta mampu mewujudkan hakikat ibadah yang
dijalaninya tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
2.2
Apa
saja yang harus dilakukan mahasiswa terhadap perlunya upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
Mahasiswa yang selalu melakukan hal yang positif dan berguna
bagi diri sendiri,orang lain dan negaranya. Menjadi mahasiswa yang ideal juga
harus mempunyai tujuan dan cita-cita dan tidak lepas dari usaha dan kerja keras
yang selalu membantu untuk mewujudkan cita-cita tersebut Mahasiswa ideal
juga dapat dikatakan sebagai mahasiswa yang dapat menggabungkan antara sisi
akademik, organisasi dan pekerjaan menjadi satu. Sehingga mahasiswa tidak hanya
bertujuan mendapat IPK tinggi akan tetapi dapat mengembangkan kemampuan
berorganisasi, kemampuan menjadi seorang pemimpin, dan mengeluarkan pendapat di
depan banyak orang sehinga dapat terjun kedunia masyarakat yang luas. Untuk
menjadi mahasiwa ideal membutuhkan proses panjang yang harus dilewati,
diwujudkan, terus berusaha, dan tidak kenal kata malas.
Tapi berbeda dengan jaman sekarang, banyak mahasiswa
yang sering berprilaku menyimpang yang tidak pantas di contoh dan dapat merusak
generasi pemuda penerus bangsa, contohnya saja banyak mahasiswa yang
terpengaruh temannya untuk menggunakan narkoba,sex bebas,sering bolos
kuliah,hidupnya tidak teratur atau malas,dan hal-hal negatif lainnya. Untuk
menjadi mahasiswa yang ideal sebaiknya sifat dan prilaku tersebut harus di
hindari karena kita sebagai mahasiswa harus berfikir positif untuk mencapai
cita-cita dan tujuan kita nanti sebagai penerus bangsa ini.
Ciri – ciri mahasiswa ideal
dalam upaya membangun pendidikan karakter yang baik adalah sebagai
berikut :
·
Bisa
membagi waktu
Sebagai
seorang mahasiswa harus bisa memanfaatkan waktu luang dengan baik, seperti
untuk kuliah, organisasi, hobi, refreshing, dan pacaran.
·
Aktif dalam organisasi
Dengan mengikuti organisasi yang ada di kampus atau di luar kampus kita bisa mendapatkan kegitan yang sangat positif,contohnya mempunyai teman yang banyak, mempunyai kemampuan dalam berdiskusi dan bersosialisasi ,dan mempunyai banyak pengalaman yang sangat berharga. mahasiswa juga harus menyiapakan diri bagaimana nantinya siap untuk terjuan di dunia sosial dimana akan sangat beragam lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan juga pengalaman organisasi yang bisa memberikan sebuah pelajaran.
Dengan mengikuti organisasi yang ada di kampus atau di luar kampus kita bisa mendapatkan kegitan yang sangat positif,contohnya mempunyai teman yang banyak, mempunyai kemampuan dalam berdiskusi dan bersosialisasi ,dan mempunyai banyak pengalaman yang sangat berharga. mahasiswa juga harus menyiapakan diri bagaimana nantinya siap untuk terjuan di dunia sosial dimana akan sangat beragam lapisan masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan juga pengalaman organisasi yang bisa memberikan sebuah pelajaran.
·
Taat beribadah
Sebagai mahasiswa muslim yang ideal hendaknya taat pada agama yang dianut seperti dengan shalat 5 waktu, rajin membaca kitab suci Al-Qur’an, slalu berdoa dan bersyukur.
Sebagai mahasiswa muslim yang ideal hendaknya taat pada agama yang dianut seperti dengan shalat 5 waktu, rajin membaca kitab suci Al-Qur’an, slalu berdoa dan bersyukur.
·
Memiliki wawasan yang luas
Sebagai mahasiswa yang ideal harus memiliki wawasan yang luas yang di dapat dari kampus,masyarakat dan dunia luar lainnya,agar kita bisa mengetahui seluk beluk tentang dunia luar dan tidak ketinggalan jaman.
Sebagai mahasiswa yang ideal harus memiliki wawasan yang luas yang di dapat dari kampus,masyarakat dan dunia luar lainnya,agar kita bisa mengetahui seluk beluk tentang dunia luar dan tidak ketinggalan jaman.
·
Rajin dan disiplin
Selalu aktif kuliah,tidak pernah telat mengikuti mata kuliah, jarang membolos, selalu mengumpulkan tugas tepat waktu,dan segala kegiatan yang menyangkut masalah perkuliahan selalu dikerjakan dengan baik untuk mencapai target nilai yang baik tentunya.
Selalu aktif kuliah,tidak pernah telat mengikuti mata kuliah, jarang membolos, selalu mengumpulkan tugas tepat waktu,dan segala kegiatan yang menyangkut masalah perkuliahan selalu dikerjakan dengan baik untuk mencapai target nilai yang baik tentunya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Mahasiswa adalah bagian dari entitas akademik di sebuah perguruan
tinggi sehingga kemudian disebut sebagai akademisi dalam arti “member
of an academy”. Perguruan tinggi adalah wadah yang harusnya memberi
bentuk bagi entitas yang bernaung didalamnya. Dengan demikian karakter pertama
yang harus dimiliki mahasiswa adalah karakter seorang pembelajar, yang haus
akan ilmu pengetahuan dan kebenaran, intelektual yang senantiasa berpikir
kritis dalam memecahkan masalah dan fenomena sosial maupun alam yang terjadi,
yang tunduk patuh pada etika akademik dan ilmu pengetahuan, yang sadar akan
kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademiknya secara beradab dan
bertanggungjawab, serta sadar akan tanggung jawab moralnya untuk mendayagunakan
ilmu pengetahuan bagi sebesar-besarnya kebaikan dan kesejahteraan masyarakat.
Adapun
ciri-ciri mahasiswa upaya membangun pendidikan karakter adalah sebagai berikut:
a.
Bisa
membagi waktu
b.
Aktif
dalam organisasi
c.
Taat
beribadah
d.
Memiliki
wawasan yang luas
e.
Rajin
dan Displin
Melihat
dari ciri-ciri dari upaya membangun pendidikan karakter diatas, sangat penting
kiranya bagi mahasiswa pada khususnya untuk lebih menanam sikap moral dan
karakter yang lebih baik.
3.2
Saran
a. Disarankan kepada seluruh mahasiswa untuk menyadari betapa
pentingnya upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
b. Disarankan kepada mahasiswa untuk menyadari sikap yang dimiliki
dalam upaya membangun pendidikan karakter mahasiswa yang baik.
kalau ada yang salah tolong di komen ya..
BalasHapus